a.
Pengertian JQUERY
jQuery diluncurkan pada Januari 2006 oleh John Resig. jQuery adalah
library Javascript yang paling populer saat ini. Karena kecanggihan nya, jQuery
dipakai oleh perusahaan besar seperti Google. Dell, CBS, digg, Netflix, Bank of
America, Mozilla, Drupal, dsb. jQuery adalah library Javascript yang gratis dan
open source. Oleh karena nya kita bisa menggunakan jQuery dengan bebas untuk
keperluan pengembangan website kita. Tanpa library seperti jQuery, menerapkan
Javascript mungkin akan lebih sulit, terutama untuk pemula yang baru belajar
Javascript. Plugin tambahan seperti JQuery UI (user interface) semakin
memudahkan kita mengembangkan website yang cantik dan interaktif. Selain itu
tersedia plugin-plugin lain yang makin memperkaya kemampuan jQuery.
Pengertian jQuery sendiri adalah sebuah
library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk memanipulasi
komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek dan memproses
interaksi ajax. jQuery dirancang sedemikian rupa supaya membuat program
menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah. Sesuai slogan nya, write
less, do more. Menulis kode lebih sedikit, tetapi melakukan pekerjaan lebih
banyak. jQuery ukuran nya cukup kecil, sehingga tidak memperlambat proses
loading halaman web yang kita buat. jQuery juga kompatibel dengan CSS3 dan yang
tak kalah penting adalah jQuery bisa berjalan di semua browser – cross browser.
Beberapa Fitur yang ada di JQuery :
- Dalam Pemakaian menggunakan seleksi element DOM, sehingga website lebih dinamis dan interaktif.
- JQuery bisa memanipulasi Class pada CSS dan Support CSS 3
- Event
- AJAX
- Efek-efek dan animasi
- Ekstensi dan Plug-ins
- Kompatibilitas dengan hampir semua Browser modern
- Keperluan lain seperti : User Agent, Feature detection dan lainnya
a.
Mengapa Menggunakan jQuery?
Berikut beberapa alasan yang
membuktikan jQuery sangat powerful dan layak dijadikan pilihan, yaitu:
- jQuery telah banyak digunakan oleh website-website terkemuka di dunia.
- Kompatibel/cocok dengan semua browser yang populer, seperti Mozilla, Internet Explorer, Safari, Chrome, dan Opera.
- Kompatibel dengan semua versi CSS (CSS 1 sampai dengan CSS 3).
- Didukung oleh komunitas yang besar dan aktif, seperti forum, milis, blog, social engineering (twitter dan facebook), website, dan tutorial.
- Ketersediaan plugin yang sangat banyak jumlahnya. Plugin merupakan kemampuan tambahan yang bisa disertakan pada jQuery.
- Filenya hanya satu dan ukurannya pun kecil, hanya sekitar 20 KB, sehingga cepat aksesnya.
- Open source (gratis) dengan lisensi dari GNU General Public License dan MIT License.
- jQuery lebih banyak digunakan oleh para developer web dibandingkan Javascript Library lainnya.
- Dalam tren google pun, jQuery paling mendominasi dibandingkan Javascript Library lainnya. Biasanya tren google berhubungan dengan tren skill pekerjaan, khususnya di bidang IT.
a.
Kemampuan yang Dimiliki jQuery
Berikut ini akan dijabarkan lagi
mengenai kemampuan yang dimiliki jQuery, diantaranya:
1.
Mengakses bagian halaman tertentu dengan
mudah.
Tanpa
adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian tertentu dari
halaman, harus mengikuti aturan Document Object Model (DOM) dan pengaksesan
harus secara spesifik menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain,
pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML. JQuery menawarkan
cara yang mudah (bahkan sangat mudah) dalam mengakses bagian tertentu dari
halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.
2. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.
CSS
(Cascading Style Sheet) menawarkan
metode yang cukup handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun
terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah
CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus
mendesign halaman web dengan beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery
menawarkan solusi untuk mengatasi hal
tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara browser dalam urusan CSS akan
tertutup dengan baik.
3.
Mengubah
isi dari halaman.
Jaman
dulu (baca:sebelum JQuery lahir) cukup sulit jika kita akan mengubah sebagian
isi dari halaman. Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan
teks atau gambar, mengurutkan suatu daftar (list), menghapus baris tabel dan
sebagainya. Dengan JQuery, hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris
perintah.
4. Merespond interaksi user dalam halaman
Website
yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan yang
memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana pengunjung dapat berinteraksi dengan
website dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat
bergantung bagaimana pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling.
Javascript sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk
menangani event saat terjadi click. Namun demikian, event handling pada
Javascript terbatas pada object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas.
JQuery melengkapi semuanya dengan tambahan penanganan event-handling yang
semakin mudah.
5. Menambahkan animasi ke halaman.
Animasi
seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk menambah kecantikannya.
Saat ini animasi masih cukup digemari oleh para peselancar situs. Animasi dapat
dibuat dalam berbagai gaya, ada yang menggunakan Flash, gambar bergerak (GIF),
video, dan sebagainya. Masing-masing
tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. JQuery sendiri
menawarkan konsep animasi (walaupun masih sederhana) yang cukup apik namun
ramah bandwidth alias ringan. Salah satu animasi yang bisa dibuat dengan JQuery
adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman ditambahkan atau
dihilangkan.
6. Mengambil informasi dari server tanpa
me-refresh seluruh halaman.
Mengambil
informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah satu konsep dasar
dari yang namanya AJAX (Asynchronous Javascript and XML). Pada penerapannya,
cukup ribet jika harus membangun website dengan konsep AJAX, saat ini banyak
library khusus yang berusaha mempermudahnya. JQuery merupakan salah satunya.
7. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa.
Semboyan
JQuery adalah “Write less, do more” atau
dengan kata lain
kesederhanaan dalam penulisan
code, tetapi menghasilnya tampilan yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi
daya tarik tersendiri buat para pengembang web untuk menggunakan JQuery.
a. Cara menggunakan jQuery
Untuk dapat menggunakan jQuery serta
cara belajar jQuery ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu secara online dan
offline.
1. Menggunakan
jQuery secara offline
Untuk menggunakan
jQuery secara offline ini maka caranya adalah dengan mendownload file
jQuery lalu Anda dapat menghubungkan file html atau php dengan file jQuery, kemudian
mengaksesnya melalui tag <script>.
jQuery lalu Anda dapat menghubungkan file html atau php dengan file jQuery, kemudian
mengaksesnya melalui tag <script>.
Silahkan buka situs resmi jQuery di
jquery.com. Pada bagian kanan tengah, terdapat tombol
“Download jQuery”. Seperti
gambar dibawah ini :
Setelah didownload, dimpan jquery dalam sebuah file, contoh seperti gambar berikut :
Setelah didownload, dimpan jquery dalam sebuah file, contoh seperti gambar berikut :
Untuk menghubungkan file jquery dengan HTML, cukup menambah script seperti berikut ini :
2. Menggunakan
jQuery secara online / CDN (Content Delivery Network)
Dengan menggunakan
jQuery secara online maka Anda menggunakan jQuery dengan cara menghubungkan
file HTML atau PHP dengan link online langsung dari jQuery. Untuk bisa mengakses
file jQuery yang ditempatkan di CDN (Content Delivery Network). Secara
sederhana, CDN adalah sejenis harddisk global yang bisa diakses oleh siapa
saja. Terdapat banyak pilihan CDN, kali ini saya akan menggunakan Google CDN,
dengan demikian kode HTMLnya menjadi seperti berikut:
a.
Contoh
sederhana menggunakan jQuery
Dengan hasil sebagai berikut :